Ketuban Pecah Dini? Begini Cara Mengatasinya

Ketuban pecah dini pastinya membuat si calon ibu dan ayahnya panik.
Terlebih hamil pertama kali yang akan membuat bingung. Tapi, tidak perlu
khawatir, beberapa hal ini bisa dilakukan untuk mengatasi ketuban pecah
dini.
Cara mengatasi ketuban pecah dini
Dilansir dalam laman klikdokter, Langkah pertama cara mengatasi ketuban pecah dini yang harus diambil
tentunya pergi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan dan selanjutnya diberi
penanganan. Apabila janin dirasa siap untuk dilahirkan, dokter akan
menyarankan untuk supaya bayi dilahirkan terlepas belum waktunya bersalin.
Namun apabila belum ada tanda-tanda melahirkan, maka dokter akan melakukan
tindakan induksi yang berguna untuk mempercepat proses persalinan.
Penanganan untuk
ketuban pecah dini
disesuaikan dengan usia janin dan pertimbangan akan resiko dan infeksi yang
mungkin terjadi. Umur kehamilan menjadi penentu kuat atau tidaknya janin. Terutama pada paru-paru si cabang bayi. Biasanya di usia 37 minggu
paru-paru bayi sudah cukup matur untuk dapat menerima kemungkinan yang
terjadi saat persalinan.
Karenanya, melansir dalam laman hamil.co.id, untuk mengatasi ketuban pecah
dini sesuai dengan umur kehamilan, oleh tenaga medis bisa dilakukan
cara-cara berikut:
Aterm (usia hamil lebih dari 37 minggu)
Usia kehamilan lebih dari 37 minggu bisa dikatakan cukup untuk mendapat
penanganan persalinan secara normal pada umumnya, meskipun bukan termasuk
umur kehamilan yang sempurna. Adapun prosesnya bisa memakan waktu hingga 24
jam lamanya dengan dipantau kondisinya oleh dokter. Apabila terjadi tanda
tanda infeksi atau dalam bahasa kedokteran disebut dengan fetus distres
maka akan dilakukan induksi.
Near term (usia hamil 34-36 minggu)
Dalam kondisi ini, dokter akan memberikan obat pereda nyeri sementara waktu
sebelum akhirnya induksi dilakukan kurang lebih memakan waktu 48 jam. Namun
jika kondisi janin memburuk, dokter akan melakukan tindakan cepat dengan
melakukan proses persalinan bersamaan dengan antibiotik yang bekerja.
Dianjurkan persalinan dilakukan oleh tenaga medis dengan fasilitas
persalinan yang memadai sebagai pencegahan apabila terjadi sesuatu pada
pernafasan janin.
Preterm (usia hamil 32-33 minggu)
Situasi ini terbilang genting. Penjagaan harus ketat dilakukan. dokter akan
merekomendasikan antibiotic profilaksis grup B. Streptococcus. Pada fase
ini resiko gangguan pernafasan lebih besar, karenanya harus dipastikan
fasilitas bersalin memadai (NICU).
Preterm (usia hamil 23-31 minggu)
Dalam kondisi ini penanganannya tidak jauh berbeda dari preterm(23-31
minggu), fasilitas NICU yang baik sangat dianjurkan. Selanjutnya diberikan
Magnesium Sulfat untuk perlindungan saraf melalui serviks intravena.
Preterm ( usia hamil kurang dari 23 minggu)
Dilakukan konseling terhadap ibu hamil dengan kondisi preterm (kurang dari
23 minggu) sebelum akhirnya diberikan antibiotic. Sangat tidak dianjurkan
pemeriksaan serviks dengan menggunakan jari tangan.
Pencegahan Ketuban Pecah Dini
Bagaimanapun penanganan ketuban pecah dini, pencegahan tetap lebih baik
dilakukan. menurut dr. Tjin Willy dalam laman alodokter, Tidak ada anjuran
khusus dalam mencegah terjadinya ketuban pecah dini. Namun para wanita
hamil bisa berkaca pada sebab-sebab terjadinya ketuban pecah dini.
Karenanya perhatikan asupan gizi selama hamil, pastikan nutrisi untuk janin
dapat terpenuhi. Hindari mengkonsumsi zat adiktif seperti merokok atau
mengkonsumsi napza.
Itulah beberapa cara mengatasi ketuban pecah dini yang
bisa dilakukan para wanita hamil dengan bantuan tenaga medis. Tetap
periksakan kehamilan pada dokter kandungan secara berkala agar pencegahan
ketuban pecah dini lebih dini dilakukan.
No comments